Tag: inspirasi selancar

John John Florence: Legenda Selancar dari North Shore

John John Florence

John Alexander Florence, yang lebih dikenal sebagai John John Florence, lahir pada 18 Oktober 1992 di Honolulu, Hawaii. Tumbuh besar di North Shore, Oahu, ia dikelilingi oleh ombak legendaris seperti Banzai Pipeline dan Waimea Bay, yang menjadi taman bermain sekaligus tempat pelatihan alami bagi para peselancar dunia. Sejak usia dini, Florence menunjukkan bakat luar biasa dalam berselancar, yang kemudian membawanya menjadi salah satu ikon selancar paling berpengaruh di abad ke-21.

Awal Kehidupan dan Perjalanan Menuju Profesional

Florence mulai berselancar pada usia lima tahun, dan pada usia delapan tahun, ia sudah menaklukkan ombak berbahaya di Pipeline. Pada usia 13 tahun, ia menjadi peserta termuda dalam sejarah yang mengikuti Triple Crown of Surfing di Hawaii. Inilah awal prestasi yang diraihnya sebagai awal dari karier profesionalnya yang mulus.

Pada tahun 2011, Florence memenangkan Vans World Cup of Surfing, menjadikannya pemenang termuda dalam sejarah kompetisi tersebut. Kemenangan ini memperkuat posisinya sebagai salah satu peselancar muda paling menjanjikan.

Dominasi di World Surf League

Florence memulai debutnya di World Surf League (WSL) pada tahun 2011 dan dengan cepat naik peringkat. Ia meraih gelar juara dunia pertamanya pada tahun 2016, menjadi peselancar Hawaii pertama yang memenangkan gelar tersebut sejak Andy Irons pada tahun 2004. Ia kemudian mempertahankan gelarnya pada tahun 2017, menunjukkan konsistensi dan dominasi di arena selancar dunia.

Setelah beberapa tahun menghadapi cedera, Florence kembali ke puncak dengan memenangkan gelar juara dunia ketiganya pada tahun 2024. Kemenangan ini menempatkannya sejajar dengan Tom Curren sebagai peselancar Amerika dengan gelar juara dunia terbanyak kedua.

Gaya Berselancar dan Pengaruhnya

Florence dikenal dengan gaya berselancar yang menggabungkan teknik klasik dan modern. Ia mahir dalam berbagai kondisi ombak, dari barrel di Pipeline hingga ombak besar di Waimea Bay. Kemampuannya dalam melakukan manuver udara dan membaca ombak dengan presisi menjadikannya panutan bagi banyak peselancar muda.

Selain itu, Florence juga dikenal karena pendekatannya yang tenang dan fokus pada kesenangan dalam berselancar, bukan semata-mata kompetisi. Pendekatan ini memberikan perspektif baru dalam dunia selancar profesional.

Kehidupan Pribadi dan Kegiatan Lain

Di luar arena selancar, Florence adalah seorang pelaut yang antusias. Ia telah berpartisipasi dalam berbagai pelayaran jarak jauh, termasuk mengikuti Sydney-Hobart Regatta pada tahun 2019. Kecintaannya pada laut tercermin dalam gaya hidupnya yang dekat dengan alam dan berkelanjutan.

Pada tahun 2020, Florence menikahi model asal Australia, Lauryn Cribb. Pasangan ini menyambut kelahiran anak pertama mereka pada Mei 2024, hanya beberapa hari sebelum Florence berkompetisi di Tahiti Pro.

Kontribusi dalam Media dan Industri Selancar

Florence juga aktif dalam dunia media dan produksi film selancar. Film dokumenternya, “View from a Blue Moon” (2015), yang disutradarai bersama Blake Vincent Kueny, dianggap sebagai salah satu film selancar terbaik yang pernah dibuat. Film ini menampilkan perjalanan Florence menjelajahi berbagai spot selancar di dunia dengan sinematografi yang memukau.

Selain itu, ia mendirikan merek pakaian dan perlengkapan selancar, Florence Marine X, yang fokus pada produk berkualitas tinggi dan berkelanjutan, mencerminkan komitmennya terhadap lingkungan dan komunitas selancar.

Warisan dan Masa Depan

Dengan tiga gelar juara dunia dan berbagai kontribusi dalam dunia selancar, John John Florence telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam olahraga ini. Ia tidak hanya dikenal karena prestasinya di kompetisi, tetapi juga karena dedikasinya terhadap seni berselancar, lingkungan, dan komunitas. Sebagai inspirasi bagi generasi peselancar berikutnya, warisan Florence akan terus hidup di ombak dan hati para penggemar selancar di seluruh dunia.